Perdana Pelatihan Psikososial Anak di Situbondo: Kolaborasi antara Anak disabilitas dan Anak Non Disabilitas
Situbondo, siklusi.id - Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDIS) menggelar Pelatihan Psikososial Anak Sesi 1, Senin (01/02/2021) bertempat di Desa Balung, Kendit Situbondo.
Hasil riset dampak Covid-19 yang dilakukan Save the Children di 46 negara termasuk Indonesia, menyebutkan 32% anak mengalami kekerasan fisik dan verbal di rumah dan lebih dari 50% anak mengeluh tidak senang dan khawatir ketika tidak dapat berkomunikasi dengan temannya. Anak dengan disabilitas memiliki 3 kali peningkatan daripada non disabilitas untuk menangis tidak biasa dan berteriak pada saat pandemi.
Pelatihan yang diselenggarakan The Asia Foundation melalui Program Peduli bersama para mitra program membantu meningkatkan daya tahan anak menghadapi berbagai tekanan akibat pandemi Covid-19. Pelatihan dilakukan selama bulan Februari 2021 di 11 kota/kabupaten di 7 provinsi. Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDIS) sebagai mitra program peduli melaksanakan Pelatihan dukungan psikososial ini selama 5 kali pertemuan secara tatap muka (dengan protokol Covid-19) dan online secara bergantian di beberapa tempat di Situbondo.
Brata Manggala selaku fasilitator dari The Asia Foundation yang mendampingi Pelatihan Psikososial Anak di Situbondo menyampaikan bahwa pelatihan tersebut dikemas untuk mengakomodir peserta dengan kebutuhan khusus. Contohnya ada peserta disabilitas tuli, fasilitator yang bertugas salah satunya memiliki keterampilan bahasa isyarat yang membantu.
“Hasil dari pelatihan ini diharapkan anak memiliki keterampilan untuk beradaptasi dengan situasi tidak menyenangkan pada masa pandemi dan membantu lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran Covid-19.” tuturnya.
Pelatihan psikososial Anak dibagi menjadi 5 sesi, diantaranya sesi 1 mengenal Covid-19, sesi 2 kisahku, sesi 3 kebutuhan psikososialku, sesi 4 lingkungan pendukungku dan sesi 5 yaitu lindungi diri, keluarga dan lingkungan dari Covid-19. Setiap minggu terdapat 2 sesi dengan durasi setiap sesi yaitu 90 menit.
Sesi 1 mengenal Covid- 19 dimulai pukul 10.00 WIB. Sesi diawali dengan permainan sentuh warna. Kemudian Achmad Maulana Setiansyah sebagai fasilitator mendampingi anak-anak untuk menceritakan tentang wabah Covid-19, cara penularan dan dampak penularannya melalui tulisan, cerita atau gambar. Pada saat sesi inti berlangsung anak-anak didampingi langsung oleh Ayu Wulan Octaviarini dan Santoso selaku koordinator pelaksanaan Pelatihan Psikososial Anak di Situbondo.
Setelah menggambar tentang Covid-19, anak-anak secara bergiliran menyampaikan hasil karyanya. Dalam Pelatihan psikososial anak tersebut juga dilakukan refleksi yang difasilitatori oleh Bella Dwi Indah Sari kemudian ditutup dengan permainan tebak gambar dan tebak kata.
Pelatihan psikososial anak diikuti oleh 7 anak sebagai peserta diantaranya 3 anak disabilitas yaitu Farhan, Excel dan Rara serta 4 anak lainnya adalah anak non disabilitas. 6 peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka dan satu peserta atas nama Rara mengikuti pelatihan Via Zoom meeting.
Lana selaku fasilitator menyampaikan selama pelatihan psikososial berlangsung, anak-anak berpartisipasi secara aktif dilihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti sesi.
"Pelaksanaanya lancar, anak-anak aktif berpartisipasi. Selama ini anak-anak banyak menerima informasi mengenai covid 19 namun tidak sedikit anak-anak terutama anak disabilitas yang tetap abai dengan protokol kesehatan sehingga dengan adanya pelatihan psikososial yang menggunakan metode bermain dan belajar, anak-anak terutama anak disabilitas bisa lebih mengenal dan memahami Covid-19, cara penularannya dan cara mencegah penularannya." Ujar Lana
Uniknya, pelatihan psikososial anak yang dilaksanakan oleh PPDIS tersebut adalah pelatihan psikososial anak yang pertama kali ada di Situbondo. Kolaborasi antara anak disabilitas dan non disabilitas selama pelatihan psikososial anak menunjukkan konsep inklusi.
"Harapannya dengan dilaksanakan pelatihan psikososial anak ini adalah anak-anak bisa memahami akan covid 19, cara mencegahnya kemudian mereka dapat memberikan pemahaman kepada anak anak yang lain. Kedua dengan adanya kegiatan ini, setidaknya dapat menurunkan tingkat kejenuhan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga anak-anak kembali memiliki motivasi dalam belajar dan dapat beradaptasi dengan baik selama masa pandemi Covid-19 ini." kata Santoso selaku koordinator pelatihan. *(Bella)
Terima kasih bnyk atas waktu dan kesempatannya ,yg telah diberikan oleh PPDis untuk Rara dapat ikut berpartisipasi, Rara bahagia dan bergembira sekali mengikuti pelatihan via zoom meeting, semoga diacara pelatihan2 selanjutnya semakin lebih semangat , terutama untk anak2 disabilitas dan semoga proses pelatihan selanjutnya slalu berjalan lancar ...👍🙏 Good luck tmn2 PPdis semua...
BalasHapusterima kasih rara semoga berkenan ya untuk mengikuti sampai akhir ya
BalasHapus