Gandeng PPDiS, Pemerintah Kota Probolinggo Launching Gerakan PROHADI
Pembukaan Launching dan Sosialisasi Program Prohadi |
Siklusi.id - Pemerintah Kota Probolinggo launching Gerakan PROHADI (Probolinggo Sahabat Disabilitas), bentuk komitmen siap jadikan Kota Probolinggo inklusi. Kegiatan tersebut sekaligus sosialisasi yang dilaksanakan kemarin, Rabu (19/01/2021) bertempat di Aula Bakesbangpol Kota Probolinggo.
Launching gerakan PROHADI sekaligus sosialisasi ini dihadiri oleh OPD se-Kota Probolinggo, Organisasi disabilitas, Kecamatan, RSUD, dan Pihak Swasta (bank). Beberapa peserta mengikuti secara virtual melalui zoom meeting. Acara dimulai dengan penayangan video profile Kota Probolinggo yang menggambarkan ketersediaan aksesibilitas di ruang publik bagi penyandang disabilitas yang dimiliki oleh Pemkot Probolinggo.
Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo, Drs. Tartib Goenawan, M.Si dalam sambutannya menyatakan bahwa launching gerakan PROHADI sekaligus kesiapan menjadi Kota Inklusi sesuai dengan visi misi Walikota Probolinggo.
"Perlindungan dan kesejahteraan adalah milik semua warga. Launching ini adalah awal. Nanti tanggal 31 Januari kita akan merumuskan musrenbang tematik yang akan melibatkan penyandang disabilitas. Eksistensi pembangunan inklusi yang kita harapkan tidak hanya menunjang perekonomian saja tetapi mampu menunjang di setiap lini. Program ini diharapkan mampu memberikan pemberdayaan dan perlindungan kepada seluruh penyandang disabilitas," terangnya.
Program PROHADI ini dilaunching langsung oleh Bapak Wawan Soegiantoro S.E, M.M selaku Staf Ahli Walikota bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan, yang mewakili Bapak Walikota Probolinggo. Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan bahwa penyandang disabilitas memiliki kedudukan yang sama sekaligus potensi yang sama dengan masyarakat lain. Sehingga perlu diberikan kesempatan yang sama dalam pengembangan potensi di berbagai bidang.
"Beberapa regulasi terkait penyandang disabilitas telah diatur oleh Pemerintah Pusat. Menanggapi hal tersebut Pemerintah Kota Probolinggo akan menginisiasi peraturan daerah tentang penyandang disabilitas. Semua akan bertahap mulai dari pembangunan fisik dan non fisik, sinergitas dengan swasta, masyarakat dan organisasi disabilitas. Mari kita bersama-sama bergandengan tangan mewujudkan pembangunan inklusi yang bersahabat dan ramah untuk semua," jelasnya.
Dalam launching sekaligus sosialisasi program PROHADI tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo khususnya Bappeda Litbang Kota Probolinggo menggandeng Yayasan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo sebagai mitra dalam mewujudkan Kota Probolinggo yang inklusi.
Ketua Yayasan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo, Luluk Ariyantiny saat menjadi narasumber dalam sosialisasi program PROHADI mengatakan, bahwa inklusi itu adalah proses. Kalau semua unsur mulai dari pemerintah, organisasi penyandang disabilitas dan masyarakat sama-sama berkomitmen menciptakan lingkungan yang inklusi maka semua kebutuhan kaum rentan lainnya juga akan terpenuhi, karena inklusi bukan hanya untuk disabilitas.
"PROHADI itu bagus karena merupakan program inisiatif dari Kota Probolinggo. Saya berharap program ini di dukung oleh keberadaan organisasi disabilitas yang ada di Kota Probolinggo. Ke depan semoga tidak hanya Kota Probolinggo yang punya inisiatif menjadi Kota Inklusi, namun Kabupaten dan kota yang lain juga. Dan kami dari PPDiS siap untuk sharing bersama terkait inklusi," ucapnya.
Peserta merasakan bagaimana pentingnya kebutuhan aksesibel untuk masyarakat disabilitas |
Dalam sosialisasi tersebut juga dilakukan mainstreaming disabilitas. Peserta diminta untuk menjadi difabel netra dengan menutup mata menggunakan masker. Dan sebagian peserta menjadi difabel daksa dengan mengikat tangan dan kaki menggunakan tali rafia. Kemudian mereka berjalan keluar dengan kondisi tersebut. Beberapa peserta terlihat kesulitan menuju pintu keluar. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi disabilitas tidak mudah dan sudah seharusnya pemerintah memberikan aksesibilitas yang sesuai bagi penyandang disabilitas.(bella)
Tidak ada komentar: