KDD Situbondo Terlibat dalam Pelipatan Surat Suara Pemilu Serentak 2024
Situbondo—Seperti biasa, cuaca Kota Situbondo terik dan panas pada Rabu siang (10/01/2024). Tak terkecuali hawa terik dan panas ini juga melanda Gudang Logistik KPU Kabupaten Situbondo yang tepatnya ada di Pusat Oleh-Oleh Situbondo (Pasesi), Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Pada gudang inilah KPU Kabupaten Situbondo melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara yang akan digunakan oleh para pemilih dalam Pemilu Serentak Tahun 2024 tanggal 14 Februari mendatang. Terlihat Anita, Sumartini, Desi, dan beberapa anggota KDD lainnya bersama ratusan petugas melakukan pelipatan surat suara dengan sigap tanpa memedulikan hawa panas yang memang telah melanda Situbondo sejak awal kemarau.
"Kami memang melibatkan disabilitas dalam pelipatan surat suara dalam tiap Pemilu," ucap Fairul Laili, Kasubag Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Kabupaten Situbondo. "Kami ingin Pemilu menjadi lebih inklusif dengan melibatkan disabilitas dalam tiap-tiap tahapan, termasuk sekarang ini (pelipatan surat suara, Red.)," tambahnya.
Masih menurut Bu Lilik, sapaan akrabnya, petugas pelipatan dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tugas melipat beberapa kardus surat suara. "Untuk upah, upah dibagi per kelompok dengan rincian Rp200 untuk Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden dan Rp250 untuk surat suara lainnya," paparnya. "Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden ini memang berbeda karena bentuknya lebih kecil," jelas Bu Lilik.
KPU Kabupaten Situbondo menilai tidak ada perbedaan antara hasil pekerjaan difabel dengan nondifabel di dalam melipat surat suara. Bu Lilik melihat bahwa hasil pelipatan surat suara difabel sama bagusnya dengan nondifabel. "Pekerjaan mereka (difabel, Red.) tidak kalah dengan nondisabilitas. Pekerjaannya sama saja," tegas Bu Lilik.
“Saya senang dilibatkan. Saya bisa dapat uang tambahan, dapat teman-teman baru, dan dapat bantu KPU," kata Anita saat ditanya bagaimana perasaannya di dalam melipat surat suara. Dia bersama kelompoknya memiliki target melipat satu kardus surat suara untuk satu orang tiap harinya. Dirinya bersama anggota KDD lain melipat surat suara setiap hari dimulai dari pukul 08.00 hingga 16.00. "Kadang pulang 16.30, tapi itu maksimal (paling telat, Red.)," pungkas Anita.
Terdapat 208 petugas pelipat surat suara yang 25 orang di antaranya adalah anggota KDD. Mereka bekerja sejak Minggu, 7 Januari hingga dua pekan ke depan. Pelipatan dan penyortiran surat suara dimulai setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga 16.00 sore di Gudang Logistik KPU Kabupaten Situbondo. Di Kabupaten Situbondo terdapat 514.814 pemilih yang tercatat di dalam Daftar Pemilih Tetap atau DPT. Para pemilih nantinya akan menyalurkan suaranya di dalam lima jenis surat suara, yakni Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden, Surat Suara DPR RI, Surat Suara DPD RI, Surat Suara DPRD Provinsi, dan terakhir Surat Suara DPRD Kabupaten/Kota.
Yusi Putri Lailatul Musyarofah, Project Officer Program SOLIDER-INKLUSI, mengungkapkan apresiasinya pada KPU Kabupaten Situbondo karena pelibatan difabel. Yusi menerangkan bahwa difabel perlu dibukakan ruang-ruang di dalam masyarakat, lebih-lebih dalam proses-proses politik. Pelibatan difabel, menurutnya, tidak boleh berhenti dalam pelipatan surat suara saja. Namun, difabel perlu dilibatkan di dalam proses-proses Pemilu lainnya. "Jadi, ingat nanti pada saat pencoblosan. Ada hasil kerja difabel di dalam melipat suara yang akan Anda gunakan dalam memilih nanti. Itu bukti bahwa difabel setara dan sama-sama berdaya, sama dengan nondifabel," pungkas gadis yang tengah menyelesaikan tesis pascasarjananya ini.
Tidak ada komentar: